![]() |
TRANSLATEPENDUKUNG |
13 September 2011
Dalam wiracarita Ramayana, Anjani atau Anjana (Dewanagari: Anjana) adalah istri raja kera bernama Kesari, ibu bagi Hanoman. Konon ia adalah reinkarnasi bidadari bernama Punjikastala. Sebelum memiliki putra, ia melakukan tapa untuk mendapatkan keturunan. Atas saran dari Resi Matangga—seorang pemuja Wisnu—ia bertapa di Wenkatacala. Setelah bertapa selama ribuan tahun, Dewa Bayu menampakkan wujudnya dan berkata bahwa ia akan menjadi putra Anjana. Kekuatan rohani sang dewa pun merasuki janin Anjani sehingga lahirlah seorang putra. Putra tersebut diberi nama Hanoman, yang sangat terkenal dalam wiracarita Ramayana.
DEWI ANJANI adalah putri sulung Resi Gotama, brahmana dari pertapaan Erraya/Gratisna, dengan Dewi Indradi/Windradi, bidadari keturunan Bahtara Asmara. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama; Subali/Guwarsi dan Sugriwa/Guwarsa.Dewi Anjani berparas sangat cantik dan menarik hati. Ia memiliki Cupumanik Astagina pemberian ibunya, hadiah perkawinan Dewi Indradi dari Bathara Surya. Bila cupu itu dibuka di dalamnya akan dapat dilihat segala peristiwa yang terjadi di angkasa dan di bumi sampai tingkat ketujuh.
Pada suatu hari, Subali dan Sugriwa mempergoki Dewi Anjani sedang bermain dengan cupu tersebut. Karena tidak boleh meminjamnya, Subali dan Sugriwa mengadu kepada ayahnya, Dewi Anjani dipanggil dan cupu diminta oleh Resi Gotama. Dewi Indradi yang tetap membisu tak mau mengaku darimana ia mendapatkan cupu tersebut, dikutuk Resi Gotama menjadi tugu batu yang kemudian dibuang ke udara jatuh ke wilayah negara Alengka.
Demi adilnya, Cupumanik Astagina dibuang ke udara oleh Resi Gotama untuk diperebutkan kedua putranya. Cupu jatuh di hutan pecah menjadi dua berubah wujud menjadi telaga Sumala dan telaga Nirmala. Dewi Anjani, Subali dan Sugriwa yang masuk kedalam telaga Sumala berubah wujud menjadi kera.
Untuk menebus kesalahan dan agar bisa kembali lagi menjadi manusia, atas petunjuk ayahnya, Dewi Anjani melakukan tapa Nyantika (seperti katak) di telaga Madirda. Dalam tapanya itulah ia hamil karena menelan “air kama” Bathara Guru melalui selembar daun sinom. Dewi Anjani kemudian melahirkan jabang bayi berwujud kera putih yang diberi nama Anoman. Beberapa saat setelah melahirkan Anoman, Dewi Anjani mendapat pengampunan Dewa, ia kembalui menjadi putri berparas cantik, dan diangkat ke kahyangan Kaideran sebagai bidadari. Label: Ramayana |
|